Banyak yang tidak menyangka bahwa
perkembangan foto seni di Indonesia sangat pesat termasuk Bali di era
digital ini tumbuh dan mewarnai pefotografian di Indonesia. Dari segi
ekonomi sekarang ini sebuah foto bisa dihargai puluhan juta rupiah
selembarnya. Namun bukan sekedar dari segi ekonomi saja, dari segi seni
rupa lainnya perkembangan foto seni semakin dapat mensejajarkan diri
dengan seni lainnya. Mereka yang tidak percaya tentang hal ini
menganggap bahwa sebuah cetakan foto seni hanyalah sebuah replika dari
negatif pembentuknya. Foto mudah dibuat berapa lembarpun asalkan negatif
fotonya masih ada sehingga tidak bisa disamakan dengan karya seni lain.
Hal ini lebih membangkitkan fotografer
menekuni bidang foto seni ini, karena sekarang tumbuh sekelompok orang
yang mengoleksi foto dan menganggapnya sama dengan benda seni lain.
Walaupun dapat dikatakan perkembangan foto seni di Indonesia masih belum
maksimal, karena belum banyak yang menekuni foto seni itu sendiri. Foto
seni tidak selalu apa yang menjadi obyek, melainkan lebih pada proses
ketika memotret dan memroses hasil cetakannya. Ketika kita memotret kita
harus sudah tahu akan seperti apa hasilnya hingga sedetail mungkin.
Perkembangan foto seni yang begitu pesat dapat kita nikmati setelah
bergulirnya era reformasi 1998 dan memasuki era fotografi digital yang
sangat pesat dan juga menjadi tonggak perkembangan bidang lain.
Foto Seni
Pengertian “foto seni” adalah suatu
karya foto yang memiliki nilai seni, suatu nilai estetik, baik yang
bersifat universal maupun lokal atau terbatas. Karya-karya foto dalam
kategori ini mempunyai suatu sifat yang secara minimal memiliki daya
simpan dalam waktu yang relatif lama dan tetap dihargai nilai seninya.
Sebuah karya atau foto kita katakan
sebagai benda seni, ia harus bukan sekedar hasil upaya proses reproduksi
belaka. Foto seni semestinya berasal dari suatu kontemplasi yang
intens. Pemunculan gagasan/idea tidaklah serentak dan berkesan dadakan.
Ada suatu proses pengamatan empirik, komparasi, perenungan, dan bahkan
serangkaian mimpi-mimpi yang panjang yang lalu berwujud sebagai titik
akhir sebuah eksekusi: konsep dan visi/misi yang transparan serta
“baru”. Dengan begitu sebuah foto seni tidak hanya sebentuk “seni
instan” belaka.
Foto Seni, merupakan bagian dari cabang
seni rupa yang paling muda. Walau tidak bisa dipungkiri, secara teknikal
foto seni memberikan kontribusi kepada cabang fotografi lainnya,
semisal foto jurnalistik.
Berbagai kalangan fotografi mengakui,
perkembangan dunia fotografi di Indonesia memang belum sepenuhnya
menggembirakan, walaupun sejak “reformasi” foto baik dari foto
jurnalistik, foto studio, komersial ataupun yang bernuansa salonis, foto
seni, dunia fotografi Indonesia memang tengah memasuki era baru.
*sumber : http://fotografi.isi-dps.ac.id/berita/%E2%80%9Cfoto-seni%E2%80%9D-konsep-estetika-dalam-fotografi
*sumber : http://fotografi.isi-dps.ac.id/berita/%E2%80%9Cfoto-seni%E2%80%9D-konsep-estetika-dalam-fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar