Minggu, 05 Mei 2013

Estetika dalam Foto Seni

Estetika dalam Foto Seni

Estetika di dalam foto seni didapatkan apabila telah ditemukan titik estetika yaitu momentum pengalaman kesadaran roh manusia seniman maupun pengapresiasi seni yang persis berada di tengah-tengah antara yang rohani dan yang jasmani, di mana titik ini di alami sekejap namun bernuansa mendalam di dalam yang “tragis” (manakala:roh”dikalahkan”jasmani”), yang sublim (manakala roh menang atas kebaikan), dan yang asri (gracious:manakala kebaikan menang atas kebenaran) (lihat Mudji Sutrisno dan Chris Verhaak, Estetika Filsafat Keindahan, Kanisius,1993).

Dalam estetika di kenal dua pendekatan: yang pertama ingin langsung meneliti keindahan itu dalam benda-benda / alam indah serta seni itu sendiri atau mau lebih; yang kedua menyoroti situasi kontemplasi rasa indah yang sedang dialami (pengalaman keindahan dalam diri orangnya). Pengalaman estetika berkait erat dengan soal perasaan, dimana bila foto seni dikatakan memiliki estetika dengan ciri foto tersebut tidak hanya mampu  mengeploitasi keindahan tersebut melainkan foto seni menyumbangkan nilai-nilai humanisme universal kepada umat manusia. Fotografi tidak hanya sebagai ekses kemudahan alat rekam, namun di sana tercermin sebuah proses pencitraan gagasan dan estetika yang lebih transenden.

*sumber : http://fotografi.isi-dps.ac.id/berita/%E2%80%9Cfoto-seni%E2%80%9D-konsep-estetika-dalam-fotografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar